(لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ)LAISA KAMITSLIHI SYAIUN

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ LAISA KAMITSLIHI SYAIUN

Khamis, 14 April 2016

Bab 9 Soalan 76 Soalan dari umum Apakah kaitan antara nikah mutaah yang dihalalkan oleh Syiah itu dengan akidah? Pencerahannya seperti ini Jawapan Soalan 76 Pada syarak supaya akidah kita selamat

Soalan 76


Soalan dari umum

Apakah kaitan antara nikah mutaah yang dihalalkan oleh Syiah itu dengan akidah?

Pencerahannya seperti ini

Jawapan
Soalan 76


Pada syarak
supaya akidah kita selamat, setiap kita @ setiap mukallaf WAJIB tahu perkara yang menyebabkan seseorang itu JATUH KAFIR @ MURTAD @ BINASA AKIDAH

Apa dalil kita wajib tahu?

Dalilnya ialah ayat ke 132 surah al Baqaroh


وَوَصَّىٰ بِہَآ إِبۡرَٲهِـۧمُ بَنِيهِ وَيَعۡقُوبُ يَـٰبَنِىَّ إِنَّ ٱللَّهَ ٱصۡطَفَىٰ لَكُمُ ٱلدِّينَ فَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنتُم مُّسۡلِمُونَ

Ertinya
...................."Hai anak-anakku! Sesungguhnya Allah telah memilih agama ini bagimu, maka JANGANLAH KAMU MATI kecuali didalam ISLAM (yakni terpelihara dari syirik)".
(al Baqaroh : 132)

Itulah buktinya WAJIB tahu perkara yang menyebabkan BINASA AKIDAH  @ KAFIR PADA SYARAK

Salah satu perkara yang menyebabkan binasa akidah @ jatuh kafir pada syarak ialah MENGUBAH HUKUM ALLAH @ MENGUBAH AYAT AYAT ALLAH.

Ada berpuluh-puluh ayat al Quran yang membawa maksud KAFIR @ MURTAD orang yang mengubah hukum Allah @ mengubah ayat Allah. Perbuatan itu hanya mengulang perbuatan orang kafir Yahudi yang suka mengubah ubah hukum dan ayat ayat Allah di dalam kitab Taurat dan Injil.

Mungkin ada yang inginkan bukti KAFIR orang yang mengubah hukum @ ayat Allah.

Kita lihat dua (2) dari berpuluh puluh ayat yang dimaksudkan sebagai buktinya. Semoga dengan bukti melalui ayat itu, TERANGLAH bagi kita BETAPA KAFIRNYA, BETAPA MURTADNYA orang yang mengubah ayat @ hukum Allah walau satu ayat sekalipun. Walau satu hukum sekalipun.

Bukti pertama ialah ayat ke-41 Surah al Maidah

۞ يَـٰٓأَيُّهَا ٱلرَّسُولُ لَا يَحۡزُنكَ ٱلَّذِينَ يُسَـٰرِعُونَ فِى ٱلۡكُفۡرِ مِنَ ٱلَّذِينَ قَالُوٓاْ ءَامَنَّا بِأَفۡوَٲهِهِمۡ وَلَمۡ تُؤۡمِن قُلُوبُهُمۡ‌ۛ وَمِنَ ٱلَّذِينَ هَادُواْ‌ۛ سَمَّـٰعُونَ لِلۡڪَذِبِ سَمَّـٰعُونَ لِقَوۡمٍ ءَاخَرِينَ لَمۡ يَأۡتُوكَ‌ۖ يُحَرِّفُونَ ٱلۡكَلِمَ مِنۢ بَعۡدِ مَوَاضِعِهِۦ‌ۖ يَقُولُونَ إِنۡ أُوتِيتُمۡ هَـٰذَا فَخُذُوهُ وَإِن لَّمۡ تُؤۡتَوۡهُ فَٱحۡذَرُواْ‌ۚ وَمَن يُرِدِ ٱللَّهُ فِتۡنَتَهُ ۥ فَلَن تَمۡلِكَ لَهُ ۥ مِنَ ٱللَّهِ شَيۡـًٔا‌ۚ أُوْلَـٰٓٮِٕكَ ٱلَّذِينَ لَمۡ يُرِدِ ٱللَّهُ أَن يُطَهِّرَ قُلُوبَهُمۡ‌ۚ لَهُمۡ فِى ٱلدُّنۡيَا خِزۡىٌ‌ۖ وَلَهُمۡ فِى ٱلۡأَخِرَةِ عَذَابٌ عَظِيمٌ

Ertinya :
Hari Rasul, janganlah hendaknya kamu disedihkan oleh orang-orang yang bersegera (memperlihatkan) kekafirannya, iaitu diantara orang-orang yang mengatakan dengan mulut mereka: "Kami telah beriman", padahal hati mereka belum beriman; dan (juga) di antara orang-orang Yahudi. (Orang-orang Yahudi itu) amat suka mendengar (berita-berita) bohong dan amat suka mendengar perkataan-perkataan orang lain yang belum pernah datang kepadamu; mereka MENGUBAH perkataan-perkataan (Taurat) dari tempat-tempatnya. Mereka mengatakan: "Jika diberikan ini (yang sudah di rubah-rubah oleh mereka) kepada kamu, maka terimalah, dan jika kamu diberi yang bukan ini maka hati-hatilah".

(al Maidah : 41)


Bukti yang kedua ialah ayat ke-79 dalam surah al Baqaroh


فَوَيۡلٌ لِّلَّذِينَ يَكۡتُبُونَ ٱلۡكِتَـٰبَ بِأَيۡدِيہِمۡ ثُمَّ يَقُولُونَ هَـٰذَا مِنۡ عِندِ ٱللَّهِ لِيَشۡتَرُواْ بِهِۦ ثَمَنًا قَلِيلاً‌ۖ فَوَيۡلٌ لَّهُم مِّمَّا ڪَتَبَتۡ أَيۡدِيهِمۡ وَوَيۡلٌ لَّهُم مِّمَّا يَكۡسِبُونَ

Ertinya:
Maka kecelakaan yang besarlah (yakni kafirlah) bagi orang-orang yang menulis Al Kitab dengan tangan mereka sendiri, lalu dikatakannya; "Ini dari Allah", (dengan maksud) untuk memperoleh keuntungan yang sedikit dengan perbuatan itu. Maka kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang ditulis oleh tangan mereka sendiri, dan kecelakaan yang besarlah bagi mereka, akibat apa yang mereka kerjakan.
(al Baqaroh : 79)

Maksud perkataan "menulis" itu adalah sangat luas. Ucapan yang didakwa

"Ini perkataan Allah" @
"Allah kata begitu begini" @
"Nabi berkata begitu begini" @
"Ada Allah sebut dalam Al Quran" @
sebarang perkataan yg membawa maksud yang sama sedangkan itu bukan ayat Allah, sedangkan ALLAH TAK PERNAH SEBUT @ NABI TAK PERNAH SEBUT maka sebenar benarnya TANPA SEDAR mereka sudah

1) SUDAH MENGAKU ALLAH @ MENGAKU NABI

2) TANPA SEDAR sudah MENGUBAH HUKUM ALLAH @ AYAT ALLAH

Jadi
apa kaitannya dengan Syiah?

Syiah mengubah hukum Allah.
Contoh hukum yg diubah oleh Syiah ialah MENGHALALKAN NIKAH MUTAAH. Nikah Mutaah sudah JELAS DIHARAMKAN OLEH ALLAH. Buktinya ada didalam hadith soheh Muslim. Hanya agama Syiah ciptaan Yahudi bernama Abdullah bin Sabak yg MENOLAK HADITH berkenaan malah penganut Syiah saaaaangat menghina Imam Muslim dan Imam Bukhori.

Ya memang betul.
Nikah mutaah ini pernah berlaku pada zaman Nabi oleh seorang sahabat ketika dia terdesak dalam suasana perang. Saat itu Nabi izinkan kepadanya. Namun, keizinan itu telah mansukh (dihapuskan) selama-lamanya berdasarkan ijma' ulama'.

Imam Al-Baihaqi menukilkan dari Ja’far bin Muhammad (Al-Baqir) bahwa beliau pernah ditanya tentang nikah mut’ah maka beliau menjawab, “itu adalah perbuatan zina.”

Demikian pula Imam Muslim meriwayatkan

أن رسولَ اللهِ صلى الله عليه و سلم نَهَى عَنِ الْمُتْعَةِ، وَقَالَ : أَلاَ، إِنَّهَا حَرَامٌ مِنْ يَوْمِكُمْ هَذَا إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ كَانَ أَعْطَى شَيْئًا فَلاَ يَأْخُذْهُ

“Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- telah melarang nikah mut’ah seraya bersabda, “Ingatlah, sesungguhnya nikah mut’ah sejak hari kalian ini (yakni, hari penaklukan Kota Makkah) sampai hari kiamat. Barangsiapa yang telah memberikan sesuatu (yakni, mahar), maka janganlah ia mengambilnya”.

[HR. Muslim dalam Shohih-nya : Kitab An-Nikah, bab :Nikah Al-Mut’ah wa Bayan annahu Ubiha tsumma Nusikho tsumma Ubiha tsumma Nusikho wa Istaqorro Tahrimuh ila Yawmil Qiyamah (no. 1406)]


Dalil-Dali Haramnya Nikah Mut'ah

Haramnya nikah mut'ah berlandaskan dalil-dalil hadits Nabi saw juga pendapat para ulama dari 4 madzhab. Dalil dari hadits Nabi saw yang diwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitabnya Shahih Muslim menyatakan bahwa dari Sabrah bin Ma'bad Al-Juhaini, ia berkata: "Kami bersama Rasulullah saw dalam suatu perjalanan haji. Pada suatu saat kami berjalan bersama saudara sepupu kami dan bertemu dengan seorang wanita. Jiwa muda kami mengagumi wanita tersebut, sementara dia mengagumi selimut (selendang) yang dipakai oleh saudaraku itu. Kemudian wanita tadi berkata: "Ada selimut seperti selimut". Akhirnya aku menikahinya dan tidur bersamanya satu malam. Keesokan harinya aku pergi ke Masjidil Haram, dan tiba-tiba aku melihat Rasulullah saw sedang berpidato diantara pintu Ka'bah dan Hijr Ismail. Beliau bersabda, "Wahai sekalian manusia, aku pernah mengizinkan kepada kalian untuk melakukan nikah mut'ah. Maka sekarang siapa yang memiliki istri dengan cara nikah mut'ah, haruslah ia menceraikannya, dan segala sesuatu yang telah kalian berikan kepadanya, janganlah kalian ambil lagi. Karena Allah azza wa jalla telah mengharamkan nikah mut'ah sampai Hari Kiamat (Shahih Muslim II/1024).

Dalil hadits lainnya: Dari Ali bin Abi Thalib ra. ia berkata kepada Ibnu Abbas ra bahwa Nabi Muhammad saw melarang nikah mut'ah dan memakan daging keledai jinak pada waktu perang Khaibar (Fathul Bari IX/71).


Itulah buktinya dari hadith hadith Nabi.


Sesiapa yang kata Nikah mutaah tu HALAL @ MEMBENARKAN HALAL dalam HATI sekalipun maka dia sebenar benarnya orang itu sudah MENGUBAH HUKUM ALLAH dan tanpa sedar sudah mengaku Allah. Sebab itulah SYIRIK & jatuh KAFIR.

Mungkin ada yang ingin bertanya
Apa itu nikah mutaah?

Secara ringkasnya saya terangkan begini

Nikah mutaah ialah nikah kontrak tanpa saksi. dengan syarat perempuan SETUJU menanggung semua akibat pernikahan itu. Tujuan mereka untuk MENGHALALKAN SEX TANPA SYARAT & RUKUN yang sudah ditetapkan oleh Allah. Pasangan itu automatik BERCERAI setelah tempoh KONTRAK TAMAT.

HANYA PEREMPUAN YANG MAHU DIPERBODOHKAN, perempuan yang BODOH LAGI TOLOL sahaja yang SETUJU NIKAH KONTRAK.

Hanya lelaki JAHAT & lelaki yang suka mengambil kesempatan MEMPERBODOHKAN perempuan yang BODOH shj suka nikah kontrek. MEREKA MENGHALALKAN PERZINAAN MELALUI NIKAH MUTA'AH.

Kita lihat beberapa hukum Allah yang telah DIUBAH oleh Syiah berkait dengan  nikah mutaah untuk memancing orang memeluk agama Syiah iaitu

1) sesiapa yang nak CEPAT masuk syurga kena NIKAH MUTAAH. Tak mahu nikah mutaah LAMBAT MASUK SYURGA

2) DO SA perempuan walau menutupi 7 lapis langit pun SUDAH DIAMPUNKAN Allah asalkan mereka NIKAH MUTAAH

3) Semakin kerap nikah mutaah walau beribu kali nikah mutaah maka SEMAKIN TINGGILAH KEDUDUKANNYA DALAM SYURGA

4) Setengah mazhab Syiah membolehkan mutaah dengan isteri orang. Isteri org pun boleh mutaah asalkan suami TAK TAHU & SIMPAN RAHSIA @ TAKIAH

5) Setiap perempuan yang nak bernikah ELOK TELEBIH DAHULU nikah mutaah dengan sami Syiah @ guru guru Syiah @ "ulama" Syiah. Dosa perempuan & bakal suami sebesar mana sekalipun akan DIAMPUNKAN OLEH ALLAH dan mati akan masuk SYURGA.

Tapi suka saya ingatkan kepada semua pendengar, sekiranya kita tanya perkara yang disebutkan itu kepada penganut agama Syiah di Malaysia, mereka akan MENAFIKANNYA dan menuduh semua itu sebagai fitnah yang direka reka oleh musuh musuh Syiah. Mereka sebenar benarnya berpura pura. Itulah namanya takiyah, senjata Syiah untuk menutupi kekafiran mereka.

itu baru sedikit BUKTI hukum Allah yang SYIAH telah ubah.

Beratus ratus lagi hukum Allah yang mereka ubah

Bukti semua yang dinyatakan diatas itu sangat mudah diperolehi melalui laman web.

SEBAB ITU SESIAPA SAHAJA YANG MENGUBAH UBAH HUKUM ÀLLAH SEPERTI SYIAH YANG MENGUBAH UBAH AYAT ALLAH SEBENAR BENARNYA ADALAH KAFIR MUSYRIK YANG TANPA SEDAR MEREKA SUDAH MENGAKU ALLAH

SYIAH SEPERTI ITU TIDAK PERNAH ISLAM. Walaupun nikah mutaah BUKAN AKIDAH SYIAH tetapi menghalalkan yang JELAS DIHARAMKAN OLEH ALLAH JELAS HUKUMNYA KAFIR.

Mereka yg asalnya islam tetapi masuk syiah sebenar benarnya TANPA SEDAR SUDAH MURTAD

Moga kita dan keluarga kita dijauhkan Allah dari bahaya Syirik dan bahaya Syiah Kafir Laknatullah

Nauzubillah


Semua yang baik baik dan yang benar itu adalah ANUGERAH Allah. Semua yang salah dan silap itu adalah kerana saya memperturut hawa nafsu.
An Nisa' : 79.

Maaf zahir dan batin.
Waalohua'lam

Tiada ulasan:

Catat Ulasan